Parenting

Menangani Kenaikan Kasus Keluarga Kompleks di Malta

0 0
Read Time:2 Minute, 58 Second

Pembaruan tentang sistem pelaporan wajib di Malta menunjukkan dampak yang signifikan pada layanan perlindungan anak, terutama dalam konteks kasus-kasus keluarga yang semakin kompleks. Antonella Mizzi, Direktur Layanan Perlindungan Anak di Foundation for Social Welfare Services, menyatakan bahwa meski pelaporan wajib meningkatkan kesadaran mengenai kekerasan terhadap anak, hal tersebut juga menyebabkan lonjakan jumlah rujukan, banyak di antaranya terkait dengan konflik orang tua. Dengan meningkatnya tantangan, sistem perlindungan anak di Malta kini dihadapkan pada tekanan luar biasa.

Tekanan pada Layanan Perlindungan Anak

Mizzi mencatat bahwa jumlah rujukan yang telah meningkat sejak penerapan pelaporan wajib pada Juli 2020 mengungkapkan masalah mendalam dalam sistem yang sudah tertekan. Rujukan yang bersifat jahat atau tidak berdasar, serta kasus-kasus dengan risiko tinggi sering kali terhambat, menyebabkan petugas perlindungan anak yang kekurangan personel berjuang melawan kelelahan yang tinggi. Dalam enam bulan pertama tahun ini, direktorat menangani hampir 4.000 kasus, suatu angka yang menunjukkan perlunya penanganan lebih baik dalam situasi darurat ini.

Transformasi Kecenderungan Kasus Perlindungan Anak

Pada peringatan 30 tahun Layanan Perlindungan Anak Malta, Mizzi berpendapat bahwa meskipun jumlah statistik tetap tinggi—sekitar satu dari empat anak mungkin mengalami kekerasan—kompleksitas kasus telah mengalami perubahan yang tidak dapat diabaikan. Kini, kasus sering kali melibatkan beberapa bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, emosional, dan saksinya terhadap kekerasan domestik. Kesadaran publik mengenai isu-isu ini telah meningkat, menciptakan lingkungan di mana orang lebih suka melapor.

Dampak Sosial dan Keluarga pada Pelaporan

Perubahan struktur social dan legal, seperti undang-undang Perlindungan Anak, telah mengekspos masalah yang lebih besar. Mizzi menjelaskan bahwa konflik di antara orang tua sering kali menyebabkan laporan yang salah, di mana beberapa orang tua memanfaatkan pelaporan untuk merugikan pihak lain dalam ketegangan perceraian. Dengan ini, lebih banyak sumber daya diarahkan untuk menyelidiki laporan yang tidak berdasar, sementara kasus-kasus yang lebih berisiko terabaikan. Fasilitas hukum seperti itu seharusnya bertujuan untuk melindungi anak, tetapi sering kali justru menciptakan beban bagi sistem.

Pentingnya Kesadaran Teknologi Digital

Risiko yang muncul dari kehidupan digital anak-anak juga memberikan tantangan baru. Mizzi menyoroti bahwa platform online dapat menjadi sarana yang berbahaya ketika anak-anak tanpa pengawasan berinteraksi. Paparan terhadap konten dewasa atau situasi yang bisa mengeksploitasikan anak sering kali diabaikan. Kesadaran ini perlu ditingkatkan di masyarakat, terutama terkait dengan dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak.

Kekurangan Sumber Daya dan Kelelahan

Kekurangan personel di Layanan Perlindungan Anak mendorong kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah tenaga profesional dalam bidang ini. Dengan hanya sekitar 50 pekerja yang saat ini berfungsi, Mizzi menyatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan 20 hingga 30 staf lagi untuk memenuhi tuntutan. Hal ini semakin mempersulit penyelesaian kasus-kasus sangat komplek yang dihadapi oleh petugas yang sering kali mengalami kelelahan.

Intervensi yang Efektif dalam Perlindungan Anak

Mizzi juga menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam menangani perlindungan anak. Daripada mengutamakan pengangkatan anak dari keluarga, mereka berfokus pada dukungan intensif kepada keluarga. Berbagai langkah seperti pelatihan keterampilan dasar bagi orang tua dan koordinasi dengan layanan masyarakat penting untuk memutus siklus sikap tidak sehat. Melalui keterlibatan komunitas dan pendekatan kolaboratif, mereka berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk anak-anak.

Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan baru yang ditimbulkan oleh pelaporan wajib, kompleksitas keluarga, dan kecepatan perubahan sosial, Sistem Perlindungan Anak di Malta berdiri di persimpangan penting. Sementara kesadaran terhadap isu-isu kekerasan anak menunjukkan peningkatan positif, masalah yang muncul dari laporan tidak berdasar serta risiko digital menuntut perhatian lebih besar. Penting bagi masyarakat untuk bekerja sama dan mendukung upaya Layanan Perlindungan Anak dalam menyediakan perlindungan yang efektif dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan mendorong pendekatan kolaboratif dan responsif, masa depan anak-anak di Malta bisa tetap aman dan sejahtera.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 strategi pak tarno main mahjong berasal dari polanya nonton iklan teh kotak tiap pagi dan anehnya masuk mbak elin pakai strategi jeda spin mahjong setiap ganti channel tv dan kemenangannya bikin gak logis strategi mahjong ala mas gilang yang dapet ilham saat bersihin kaca jendela pakai daun warung bu yani bikin catatan strategi mahjong di notes resep puding anaknya dan jadi pola paling ngaruh bulan ini pak kasman ubah strategi mahjong pas lihat pola keramik dapur dan tiba tiba spin berhasil beruntun bu sarti kaget lihat hp cucu nya bergetar keras saat spin mahjong wins 3 dan angka di layar naik cepat mas irul cuma niat ngecek cuaca tapi kepencet spin mahjong wins 3 dan hasilnya bikin tangan gemetaran hp lama pak narto nggak sengaja jalanin spin mahjong wins 3 waktu disambung ke radio jadul mbak aisyah spin mahjong wins 3 pas hp nya dicas pakai colokan triple basement kantor terus meledak menang wild mahjong wins 3 muncul waktu pak tofik lagi berdiri depan kipas angin dan spin nya ditekan pakai lutut 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12