Hey-expert.com – Transformasi kurikulum adalah sebuah keharusan untuk menjawab tuntutan zaman, dan semiloka ini adalah bagian dari proses panjang menuju pendidikan yang lebih berkelanjutan dan relevan di era modern.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar semiloka yang mengusung tema “Transformasi Kurikulum Ilmu Komunikasi: Integrasi Perspektif Perdamaian, Keberlanjutan Lingkungan, dan Kearifan Lokal”. Acara ini di hadiri oleh sejumlah pemateri ahli di bidang komunikasi dan pendidikan. Yang berbagi wawasan serta praktik terbaik dalam mengembangkan kurikulum yang responsif dan relevan. Semiloka ini menjadi forum strategis untuk menggali berbagai perspektif yang dapat mengantarkan program studi Ilmu Komunikasi menuju standar yang lebih tinggi.
BACA JUGA : Tsunami Kesehatan Mental Israel: Dampak Perang Gaza
Pentingnya Transformasi Kurikulum
Perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat menuntut adanya penyesuaian dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum yang masih kaku dan tidak mengikuti perkembangan zaman berpotensi membuat lulusan tidak siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Oleh karena itu, semiloka ini di adakan untuk melakukan evaluasi dan inovasi terhadap kurikulum Ilmu Komunikasi. Mengingat pentingnya menjalankan pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Pemateri Ahli dan Materi yang Dihadirkan
Acara ini menghadirkan sejumlah pemateri yang berkompeten, di antaranya akademisi, praktisi media, dan pakar kebijakan publik. Mereka membagikan insight mengenai bagaimana pendekatan berbasis perspektif perdamaian, keberlanjutan lingkungan, serta kearifan lokal dapat di integrasikan dalam desain kurikulum. Hal ini di anggap penting untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kepedulian sosial serta mampu beradaptasi dengan tantangan global dan lokal yang terus berkembang.
Integrasi Perspektif Perdamaian
Salah satu tema yang menarik perhatian dalam semiloka ini adalah integrasi perspektif perdamaian dalam kurikulum Ilmu Komunikasi. Dalam konteks yang seringkali di warnai oleh konflik, pemahaman tentang bagaimana komunikasi dapat menjadi alat untuk mendamaikan perbedaan menjadi sangat krusial. Para pemateri menekankan pentingnya mengajarkan mahasiswa tentang komunikasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga konstruktif dan kolaboratif.
Keberlanjutan Lingkungan dalam Pendidikan
Selanjutnya, aspek keberlanjutan lingkungan juga menjadi bahan diskusi yang hangat. Dengan maraknya isu lingkungan di berbagai belahan dunia, penting untuk membekali mahasiswa komunikasi dengan pengetahuan yang mendalam tentang keberlanjutan. Yang menjadi sorotan adalah bagaimana media dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu lingkungan. Serta tindakan apa yang dapat di ambil oleh individu dan komunitas untuk menciptakan perubahan positif.
Kearifan Lokal sebagai Landasan
Kearifan lokal juga di akui sebagai elemen penting dalam pendidikan ilmu komunikasi. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum tidak hanya akan memperkaya proses pembelajaran tetapi juga membuat lulusan lebih relevan dengan masyarakat di sekitarnya. Para pembicara menyoroti perlunya pendekatan yang menghargai dan melestarikan budaya lokal sambil tetap mempertahankan perspektif global.
Menuju Kurikulum yang Responsif dan Relevan
Semiloka ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kurikulum yang responsif dan relevan, kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat sangatlah di perlukan. Dialog dua arah antara stakeholder pendidikan dengan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini dapat membantu merumuskan kurikulum yang dapat menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Dengan mengedepankan inklusivitas serta keterlibatan masyarakat. Kurikulum yang di hasilkan di harapkan dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial.
Kesimpulan: Pendidikan Berbasis Transformatif
Kesimpulannya, semiloka yang digelar oleh FISIP Unimal ini merupakan langkah konkret dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum Ilmu Komunikasi yang lebih baik. Melalui integrasi perspektif perdamaian, keberlanjutan lingkungan, dan kearifan lokal. Diharapkan lulusan Ilmu Komunikasi tidak hanya siap menghadapi tantangan global tetapi juga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat. Transformasi kurikulum adalah sebuah keharusan untuk menjawab tuntutan zaman, dan semiloka ini adalah bagian dari proses panjang menuju pendidikan yang lebih berkelanjutan dan relevan di era modern.
